Menggunakan Meteran Pulsa Lebih Mahal, Fakta atau Mitos?

 

Meteran pulsa atau listrik menggunakan token sudah mulai resmi diperkenalkan oleh pihak PLN pada tahun 2006-2008 yang lalu. Akan tetapi keberadaannya masih saja mengundang pro dan kontra terutama perbedaan anggapan perihal tarif listrik menggunakan token lebih murah atau lebih mahal.

 

Bagi masyarakat awam yang kurang mengetahui perihal perhitungan tarif memang terkadang menimbulkan perbedaan pendapat tentang hal tersebut. Hal tersebut pula yang membuat pihak PLN sedikit mengalami kesulitan untuk mengkonversi pelanggannya yang menggunakan meteran lama atau sistem pasca bayar.

Meteran Listrik
 

Bahkan banyak pengajuan pemasangan sambungan listrik baru yang masih meminta untuk menggunakan meteran pascabayar karena dianggap lebih murah dibandingkan listrik prabayar atau meteran pulsa.

 

Hal tersebut sangat dipahami oleh PLN dengan tetap membuka pilihan pemasangan sambungan listrik baru menggunakan prabayar maupun pasca bayar.

 

Anggapan masyarakat tentang menggunakan meteran pulsa lebih mahal lebih kepada cara perhitungan tarifnya. Sebagai contoh dengan menggunakan perhitungan awal yaitu untuk pengguna listrik yang masuk kedalam tipe R-1 900VA akan dikenakan biaya Rp. 1325/kWh nya dan ini berlaku baik kepada pelanggan listrik dengan sistem prabayar maupun pasca bayar.

 

Lalu dimanakah anggapan lebih mahalnya bila tarif yang dikenakan sama? Letaknya adalah pada saat membeli token listrik maka akan dikenakan biaya administrasi dan juga PPJ atau Pajak Penerangan. Angka tersebut ditambahkan kepada nilai saat membeli token dan biasanya apabila membeli token melalui sub-agen akan dikenakan tambahan biaya admin.

 

Sedangkan untuk listrik pasca bayar sendiri, seluruh pajak dan juga biaya admin akan dikenakan pada saat melakukan pembayaran setiap bulannya. Jadi pada dasarnya tarif listrik menggunakan meteran pulsa (prabayar) maupun abunamen (pasca bayar) adalah sama saja, perbedaannya lebih kepada proses pembelian dan juga biaya lainnya yang ditagihkan setiap bulannya.

 

Maka menggunakan meteran pulsa lebih mahal jelas adalah sebuah mitos, meskipun biasa tambahan yang dikenakan oleh sub-agen yang bukan merupakan tagihan resmi PLN turut dihitung dalam perhitungan pengeluaran listrik.

 

Sebaiknya pahami terlebih dahulu keunggulan dan juga kekurangan dari masing-masing cara berlangganan listrik baik itu prabayar maupun pascabayar agar tidak terjadi kesalahpahaman dan disinformasi dikemudian hari.

Post a Comment for "Menggunakan Meteran Pulsa Lebih Mahal, Fakta atau Mitos?"