Fungsi meteran yang terpasang pada rumah anda adalah untuk menggukur atau mengetahui jumlah energi listrik yang telah digunakan. Besar kecilnya energi yang digunakan tergantung dari peralatan yang digunakan dengan menggunakan listrik contoh nya oven listrik, setrika, mesin cuci dll, masing-masing peralatan menggunakan energi listrik yang berbeda-beda. Besaran energi listrik yang digunakan pada peralatan diberi satuan watt semakin tinggi watt yang tertera di peralatan listrik maka semakin tinggi juga energi listrik yang digunakan. Besaran energi yang telah digunakan diberi nama kWh
Jumlah
pemakaian sebenarnya dihitung berdasarkan angka-angka yang tertera pada meteran
yang terpasang atau dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
Rumus kWh= (
selisih pembacaan meter kWh) x Faktor
Meter
Selisih
pembacaan meter kWh= Penunjukan meter bulan ini – Penunjukan meter bulan lalu
Hal tersebut
berlaku untuk meteran jenis bulanan atau jenis pra-bayar (dipakai dahulu baru
dibayar) sedangkan untuk meteran jenis Token Listrik atau jenis pasca bayar
(bayar dahulu baru digunakan) kita membeli kWh dengan nominal 20.000, 50.000,
100.000 dan lain-lain maka kita akan mendapatkan kWh sesuai dengan nominal yang
kita beli misal kita membeli token listrik harga 20.000 maka kita akan
mendapatkan 21 kWh sedangkan jika kita membeli 50.000 maka akan mendapatkan 72
kWh dan seterus nya tetapi meteran token
dibagi menjadi 3 jenis yaitu meteran Subsidi
diperuntukan untuk keluarga kurang mampu, meteran Bisnis digunakan untuk para pelaku usaha kecil atau menengah dan
yang ketiga adalah token meteran Rumah
tangga yang umum digunakan untuk rumah tangga. Dari ketiga jenis meteran tersebut
berbeda-beda harga per token listrik yang paling murah yaitu token meteran
Subsidi karena meteran tersebut memang dikhusus kan untuk keluarga kurang mampu
sehingga bisa ikut menikmati terangnya lampu listrik dengan harga lebih murah
Post a Comment for "Pengetahuan Dasar Membaca kWh pada Meteran Listrik"